Bahan :
1. Jerami kering / daun-daun kering / sekam / serbuk gergaji atau bahan apa saja yang bisa difermentasi sebanyak ± 200 kg.
2. Bokashi yang sudah jadi 20 kg
3. Dedak 20 kg
4. Gula pasir 5 sendok makan
5. EM4 200 ml (20 sendok makan)
6. Air secukupnya
Cara Pembuatan :
1. Larutkan EM4 dan gula ke dalam air
2. Jerami kering (atau bahan-bahan apa saja yang bisa difermentasikan) dicampur dengan Bokashi yang sudah jadi dan dedak secara merata.
3. Siramkan larutan EM4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30%. Bila adonan doikepal dengan tangan air tidak keluar dari adonan dan bila kepalan dilepas, maka adonan akan merekah.
4. Adonan digundukkan di atas tempat yang kering dengan ketinggian tumpukan 15 s/d 20 cm, kemudian ditutup dengan karung goni selama 3 s/d 4 hari.
5. Pertahankan suhu gundukan adonan 40 s/d 50 ºC. Jika suhu lebih dari 50ºC, bukalah karung penutup dan gundukan adonan dibolak-balik kemudian ditutup lagi dengan karung goni. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan. Pengecekan suhu dilakukan setiap 5 jam.
6. Setelah 24 jam, Bokashi Expres telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk
orgaik.
Cara Penggunaan Bokashi
1. 3 s/d 4 genggam Bokashi setiap meter persegi disebar merata di atas permukaan tanah. Pada tanah yang kurang subur dapat diberikan lebih.
2. Pada tanah sawah pemberian Bokashi dilakukan pada waktu pembajakan. Siramkan / Semprotkan 2 CC EM4 / liter air ke dalam tanah. Biarkan Bokashi selama seminggu, kemudian bibit siap ditanam. Tabur kembali setelah tanaman padi berumur 14 hari dan 1 bulan.
3. Untuk tanaman buah-buahan, Bokashi disebar merata di permukaan tanah / perakaran tanaman, dan siramkan 2 CC EM4 / liter air setiap 2 minggu sekali. (TIM)